Mappi – Katerina Kwasuna, guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Obaa, menjadi salah satu peserta yang aktif dalam pelatihan pembuatan konten pembelajaran digital dalam rangkaian kegiatan Mappi AI Hub. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi para guru dalam memanfaatkan berbagai aplikasi digital untuk menciptakan video pembelajaran, animasi, hingga media pembelajaran interaktif yang dirancang lebih menarik. Selama pelatihan, para guru diajarkan menggabungkan materi pembelajaran dengan berbagai alat digital seperti Canva dan aplikasi interaktif lainnya. Katerina menjelaskan bahwa sebelumnya ia hanya mengandalkan PowerPoint (PPT) sebagai media ajar. Namun kini, dengan pengenalan pada teknologi berbasis AI, proses pembelajaran menjadi jauh lebih dinamis dan menantang. “Kalau dulu pakai PPT itu masih simpel, tapi yang sekarang ini diajarkan menggunakan PPT sudah pakai AI dan luar biasa sekali,” ungkapnya dengan semangat. Senin, (28/04/2025).
Menurutnya, penggunaan animasi dan media digital lain dalam pembelajaran terbukti lebih efektif dibandingkan metode konvensional. Para siswa pun lebih cepat memahami materi, karena media yang digunakan menarik dan mampu memvisualisasikan konsep yang sulit dipahami secara verbal. Selain itu, bagi guru, pembuatan konten juga menjadi lebih mudah dan menyenangkan karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Meski begitu, tantangan masih dihadapi di tingkat sekolah, terutama terkait ketersediaan perangkat dan akses internet.
Katerina mengakui bahwa perangkat digital yang dimiliki sekolahnya saat ini masih terbatas dan tidak mencukupi untuk digunakan oleh semua siswa secara merata. Ia berharap adanya dukungan lebih lanjut berupa jaringan internet yang stabil serta penambahan perangkat seperti Wi-Fi dan tablet atau laptop agar pembelajaran berbasis AI dapat diterapkan sepenuhnya. Dengan penuh harap, Katerina menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal untuk menciptakan perubahan besar di dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Mappi. Ia ingin agar semangat belajar untuk beradaptasi dengan teknologi tidak hanya dirasakan oleh guru, tetapi juga oleh para siswa, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan zaman tanpa merasa tertinggal.
Sumber : RRI Merauke